aku terdiam,,
tersibak dengan kenangan masa lalu
ketika tiba-tiba masuk SMS dengan kata-kata seperti ini:
"Ku ambil gitar
dan mulai memainkan
lagu lama yang biasa kita nyanyikan
tapi tak sepatah katapun
yang bisa terucap
hanya ingatan yang ada di kepala
hari berganti
angin tetap berembus
cuaca berubah
daun-daun tetap tumbuh
kata hatikupun tak pernah berubah
tetap berjalan apa adanya
di malam yang dingin dan gelap sepi
benak ku melayang pada kisah kita
TERLALU MANIS untuk dilupakan
kenangan yang indah bersamamu di dalam mimpi
terlalu manis untuk dilupakan
kalau memang kita tak saling cinta
tak akan terjadi.....di antara kita"
Aku terdiam, tercenung dan sadar kembali ke dunia nyata..
Ya Rabb, sudah terlalu jauhkah kami dari cinta atas mu?
begitu rendah dan mudah kah kata-kata cinta itu sekarang ini??
Kembali kita pada dalil pembuka, bahwa suattu saat nanti di padaang masyar, Allah SWT akan bertanya "dimanakah orang yang saling mencinta karena ku?"
Lalu, orang-orang dan kita yang selama ini dengan muudah mmengumbar-umbar kata cinta itu, akankah mampu maju ke depan dan berkata "Ya Kami Ya Allah"
entahlah kawan tapi jujur saja aku merasa kita tak kan sanggup.
kembali pada pertanyaan mendasar, benarkah kawan? ?Yakinkah kita, anda, mereka, bahwa Cinta yang selama ini di umbar-umbar dan dengan seenaknya di ungkapkan, semuanya adalah karena Allah Lillahitaalla? atau karena bisikan setan yang menatap dengan mata kita, kemudian mempengaruhi semua peredaran darahh kita termasuk segumpal darah yaang bernama hati?
Yakinkah kita bahwa itu semua cinta lillahitaalla?
yakinkah kita bahwa cinta yang selama ini di umbar-umbar tidak akan melaknat kita di padang masyar nanti?
Bagaimana kalau nanti dia marah dan berkata pada Allah,
ya Allah, itulah manusia yang telah seenaknya menggunakan nama ku untuk membawa manusia lainnya ke lembah setan mereka. Sungguh! Aku tak rela Y Allah. Aku yang kau ciptakan sebagai perasaaan yang suci dan engkau kasihi di jadikan kambing hitam dalam kebobrokan moral mereka."
Lalu kawan, pembelaan seperti apa yang akan kita sampaikan pada Allah SWT?
syafaat seperti apa lagi yang akan kita harapkan?
ketika perasaan yang di junjung tinggi oleh orang-orang mukmin dan di sucikan oleh Allah SWT telah kita kotori dan rendahkan?
hm..
tersibak dengan kenangan masa lalu
ketika tiba-tiba masuk SMS dengan kata-kata seperti ini:
"Ku ambil gitar
dan mulai memainkan
lagu lama yang biasa kita nyanyikan
tapi tak sepatah katapun
yang bisa terucap
hanya ingatan yang ada di kepala
hari berganti
angin tetap berembus
cuaca berubah
daun-daun tetap tumbuh
kata hatikupun tak pernah berubah
tetap berjalan apa adanya
di malam yang dingin dan gelap sepi
benak ku melayang pada kisah kita
TERLALU MANIS untuk dilupakan
kenangan yang indah bersamamu di dalam mimpi
terlalu manis untuk dilupakan
kalau memang kita tak saling cinta
tak akan terjadi.....di antara kita"
Aku terdiam, tercenung dan sadar kembali ke dunia nyata..
Ya Rabb, sudah terlalu jauhkah kami dari cinta atas mu?
begitu rendah dan mudah kah kata-kata cinta itu sekarang ini??
Kembali kita pada dalil pembuka, bahwa suattu saat nanti di padaang masyar, Allah SWT akan bertanya "dimanakah orang yang saling mencinta karena ku?"
Lalu, orang-orang dan kita yang selama ini dengan muudah mmengumbar-umbar kata cinta itu, akankah mampu maju ke depan dan berkata "Ya Kami Ya Allah"
entahlah kawan tapi jujur saja aku merasa kita tak kan sanggup.
kembali pada pertanyaan mendasar, benarkah kawan? ?Yakinkah kita, anda, mereka, bahwa Cinta yang selama ini di umbar-umbar dan dengan seenaknya di ungkapkan, semuanya adalah karena Allah Lillahitaalla? atau karena bisikan setan yang menatap dengan mata kita, kemudian mempengaruhi semua peredaran darahh kita termasuk segumpal darah yaang bernama hati?
Yakinkah kita bahwa itu semua cinta lillahitaalla?
yakinkah kita bahwa cinta yang selama ini di umbar-umbar tidak akan melaknat kita di padang masyar nanti?
Bagaimana kalau nanti dia marah dan berkata pada Allah,
ya Allah, itulah manusia yang telah seenaknya menggunakan nama ku untuk membawa manusia lainnya ke lembah setan mereka. Sungguh! Aku tak rela Y Allah. Aku yang kau ciptakan sebagai perasaaan yang suci dan engkau kasihi di jadikan kambing hitam dalam kebobrokan moral mereka."
Lalu kawan, pembelaan seperti apa yang akan kita sampaikan pada Allah SWT?
syafaat seperti apa lagi yang akan kita harapkan?
ketika perasaan yang di junjung tinggi oleh orang-orang mukmin dan di sucikan oleh Allah SWT telah kita kotori dan rendahkan?
hm..